Rabies merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus yang berasal dari famili Rhabdoviridae, genus Lyssavirus. Beberapa hewan yang dapat menularkan rabies ke manusia antara lain anjing, kucing, musang, monyet, dan kelelawar. Rabies menyerang sistem saraf manusia. Rabies menyebabkan kematian sekitar 59.000 orang per tahun di dunia. rabies ditularkan melalui gigitan, cakaran, dan dilaporkan juga melalui transplantasi kornea pada orang yang sebelumnya terkena rabies.
Apakah ciri hewan yang terkena rabies?
Seperti pada manusia, rabies juga menyerang sistem saraf pada hewan, sehingga menimbulkan gejala seperti kejang, hewan menjadi lebih agresif, keluarnya air liur yang berlebih, susah menelan, sensitif terhadap suara, kelumpuhan pada anggota gerak, dan mati
Bagaimana efek virus rabies terhadap manusia?
Virus rabies akan masuk melalui luka, dan akan mencari jalan menuju sistem saraf. Virus rabies dapat memiliki fase inkubasi berkisar dari 20-90 hari, bahkan ada laporan penelitian yang menemukan sampai 6 tahun. Terdapat 2 fase yang terjadi, yaitu fase prodromal dan fase akut.
Fase prodromal dapat muncul 2-10 hari setelah kontak dengan hewan yang mengidap rabies. Gejala yang muncul belum khas, antara lain :
- Gatal pada area gigitan
- Demam
- Flu
- Nyeri tenggorokan
- Mual muntah
- Diarea
Fase akut dapat muncul antara 20-50 hari, dimana dapat juga terjadi lebih lama. Pada fase ini, sistem saraf pusat sudah terserang, dan dapat mempengaruhi bagian tubuh lain. Gejalanya berupa :
- Kejang
- Halusinasi
- Mulut memproduksi banyak air liur
- Kelumpuhan anggota gerak, maupun kelumpuhan pada wajah
- Takut pada air (hydrophobia) dan udara (aerophobia). hal ini disebabkan adanya penyempitan pada tenggorokan, dan membuat pasien merasa seperti tercekik.
- Koma
- Pasien membutuhkan alat bantu napas ventilator
- meninggal
Penanganan rabies pada manusia
WHO membagi 3 kategori terhadap kontak pada manusia
- Kategori 1
kulit tidak terluka, hanya jilatan atau sentuhan pada hewan. Pada kategori ini tidak memerlukan penanganan.
- Kategori 2
Digigit, dicakar, namun kulit tidak berdarah dan hanya lecet. Kategori ini perlu membersihkan luka dan diberi vaksin rabies.
- Kategori 3
Tergigit, tercakar hingga berdarah, atau tubuh manusia yang sebelumnya terluka dan dijilat. Kategori ini memerlukan membersihkan luka, diberi vaksin rabies, danĀ immunoglobulin rabies.
Cara membersihkan luka adalah cuci dan bersihkan luka selama 15 menit pada air mengalir dan gunakan sabun. Setelah itu berikan betadin pada luka, dan segera ke fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
Pencegahan rabies
- Vaksin profilaksis pada orang-orang yang memiliki pekerjaan yang lebih beresiko, seperti dokter hewan, peneliti hewan, orang yang suka berpetualangan di area gua.
- Memberikan vaksin rabies pada hewan peliharaan.
Melaporkan kepada petugas jika ada hewan yang mati tidak wajar, atau menunjukan gejala rabies.