Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) merupakan masalah kesehatan utama di negara maju maupun negara berkembang. Hipertensi menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya.
Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang paling umum dan paling banyak disandang masyarakat. Jumlah penderita hipertensi bertambah dua kali lipat selama 30 tahun terakhir ini dan mayoritas hidup di negara berkembang. Salah satu penyebabnya, gaya hidup yang tidak sehat.
Data World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya.
Mahasiswa KKN-PPM UGM 2023 melakukan program kerja dengan sasaran ibu-ibu dan lansia di dusun Ngaglik, desa Bulus. Kegiatan yang dilakukan yaitu sosialisasi dan pengecekan kesehatan terkait hipertensi serta melakukan analisis mengenai data kesehatan yang telah diperoleh.
Berdasarkan hasil pemeriksaan hipertensi yang dilakukan kepada ibu-ibu dan lansia di dusun Ngaglik, desa Bulus terdapat 4 kategori; yaitu yang normal sebesar 19,0%, terindikasi pra-hipertensi sebesar 47,6%, hipertensi tingkat 1 sebesar 28,6%, dan hipertensi tingkat 2 sebesar 4,8%. Dari hasil yang diperoleh, terlihat bahwa yang tertinggi adalah pra-hipertensi dengan kata lain mempunyai risiko dan rentan untuk mengidap hipertensi.
Hipertensi disebut sebagai the silent killer karena sering tanpa keluhan, sehingga penderita tidak mengetahui dirinya menyandang hipertensi dan baru diketahui setelah terjadi komplikasi.
Kerusakan organ target akibat komplikasi Hipertensi akan tergantung kepada besarnya peningkatan tekanan darah dan lamanya kondisi tekanan darah yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati.
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya seperti meningkatkan akses ke Fasilitas Kesehatah Tingkat Pertama (FKTP), optimalisasi sistem rujukan, dan peningkatan mutu pelayanan. Salah satu upaya pencegahan komplikasi Hipertensi khususnya Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah di FKTP melalui Pelayanan Terpadu (PANDU) PTM, 5) Pemberdayaan masyarakat dalam deteksi dini dan monitoring faktor risiko hipertensi melalui Posbindu PTM yang diselenggarakan di masyarakat, di tempat kerja dan institusi.
Kementerian Kesehatan mengimbau agar semua pihak baik pemerintah, swasta maupun masyarakat agar:
- Dapat berpartisipasi dan mendukung upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi.
- Menerapkan Hidup Sehat yang dimulai dari keluarga,
- Mengendalikan faktor risiko hipertensi dengan deteksi dini dan modifikasi gaya hidup denan menerapkan perilaku CERDIK (Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan rokok, Rajin melakukan aktivitas fisik (olah raga), Diet dengan makanan seimbang, Istirahat cukup dan Kelola Stres).